KUMPULAN PUISI MAHASISWA FARMASI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
KUMPULAN PUISI MAHASISWA FARMASI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
1. Erwin Hamzah
BIAS KASIH DALAM IMAJINASI
Ada kata yang patah oleh sebuah rasa
Ada ucap yang berat terasa
Sungguh merana hidup tanpa arah
Sungguh kasihan arah busur panah
Entah kemana kaki akan melangkah
Dimana hati akan terpatah
Ilusi akan janji asumsi
Di perbudak akan mistik hati
Ah, Aku hanya menyiksa diriku
Tanpa memiliki apa yang mesti diberi
Cakralawa kuning membiasi
Beberapa rindu harus dijadikan rahasia
Bukan untuk di sampaikan
Ku cukupkan dia lewat doa
Iya, Cukup doa
Bias kasihku cukup jadi angan
Yang dibawah angin
Cukuplah Allah dalam hatiku
Harapanku hanya asumsi nafsuku
2. Anonim
Sejak dialog itu, kukira kau akan bertahan hingga epilog.
Sedihnya, kau hanya menjadi prolog dan meninggalkanku bermonolog.
“DIA - EPI - PRO - MON”
3. Anonim
SUDUT PANDANG
Sangat banyak insan didunia
Sangat banyak pendapat yang berbeda
Memiliki tutur kata yang baik
Namun,tak banyak juga sebaliknya
Sangat banyak indra perasa yang kadang tak berperasaan
Sangat banyak pasang mata yang hanya melihat
Tak banyak yang peduli beberapa hanya lebih memilih acuh
Seolah tak melihat ataukah mungkin beberapa rabun
Ataukah mungkin memang memilih buta
Entahlah
Mulailah perhatikan sekitar
Lihatlah segala hal baik dan buruk
Perhatikan dan belajarlah untuk melihat dari segala perspektif
Akan banyak hal yang mungkin diluar ekspektasi
Nikmatilah dan syukurilah apapun itu
Sebab, segala hal itu bentuk dari ketetapan-Nya.
4. Seniman Kata
TANPA JUDUL
Di hari yang kau spesialkan
Sengaja tidak aku beri ucapan
Bukan karena kelupaan
Atau tidak memperdulikan
Karena aku tak ingin seperti awan
Yang jika ingin mengabarkan
Hanya melalui hujan
Yang dari jauh dia teteskan
Tapi aku ingin seperti embun
Yang jika ingin mengabarkan
Dia ikut turun
Bersama dingin
Menemani dalam keheningan
Menciptakan ketenangan
Tapi yang membuat aku begitu heran
Bahkan kecewa pada keadaan
Di hari yang kau janjikan
Bahkan paginya pun tak berembun
Hanya ada pertanyaan
Yang tak kunjung mendapatkan jawaban
Mungkin hanya aku yang berlebihan
Tapi sekali lagi dikecewakan oleh harapan
Sekali lagi dikalahkan oleh kenyataan
Sekali lagi dicacatkan oleh perasaan.
5. Dylan Lee
SEKELEBAT SAGA
Tak laik!
Keji bagiku untuk kau sebut karib
Laksana awan yang tetiba pudar
Tak ubahnya angin kepada aroma lalu menjadikannya tiada
Bak itu jualah ihwal menggelintar
Aku terkenang
Di suatu ketika kita duduk bersahaja
Gerimis, dingin, hingga sepenggal berita mulai kau bentangkan
Kerlingan matamu begitu berkobar
Kepada diriku yang sekejap itu gobar
***
Lantas kuhalalkan segala macam upaya
Ini tak laik! Sungguh!
Bagai petir di siang hari
Kisi-kisi
***
Wahai dikau
***
SEORANG JARAK
Izinkan aku memperkenalkan sesuatu
Dia yang ada di antara cinta dan rindu
Dia yang tetap ada walau kadang tak ingin dikenal
Yaa dia kekal
Dia adalah ruang kosong
Tapi tak seharusnya dibiarkan kosong
Dia sulit dihilangkan
Tapi jika ada yang memaksa menghilangkan
Bisa saja
Tapi pasti akan terjebak di ruang hampa
Dia harusnya tak dibenci
Tapi harusnya dihiasi
Jangan minta dia minggir dari jalan
Tapi jadikan dia penuntun jalan
Dia yang mengajari rindu
Dia yang menguji ragu
Dia yang mengajari cinta
Dia yang menguji setia
Dia memang istimewa
Tapi tak seharusnya diistimewakan
Dia juga tak seharusnya dijaga
Tapi kata yang katanya maha kuasa
Kita semua harus menjaganya.
JALAN JUANG
Hidup adalah perjalanan
Mengejar ketenangan
Dihiasi rintangan
Berakhir di keabadian
Ada banyak cinta dalam perjalanan itu
Tapi cinta akan baik jika hanya berlandaskan kepada Tuhan
Ada banyak ujian dalam cinta itu
Tapi cinta akan selalu memberi pilihan
Mundur perlahan
Memendam rasa
Melepas beban
Menghapus cinta
Mencari jalan yang baru
Yang mungkin lebih sesuai dengan panjangnya kaki
Yang ketika kulit terlihat membiru
Ada sosok yang hadir untuk mengobati
Atau, Mundur perlahan
Memperbaiki rasa
Memperkuat keyakinan
Mengobati luka-luka
Sekedar menjaga jarak
Menghindari prasangka yang mulai tampak keruh
Hingga ketika rindu memuncak
Akan ada kekuatan untuk melompat lebih jauh
Entah itu Pergi, Untuk tidak memaksakan rasa
Ataupun Tinggal, Untuk tetap memperjuangkan cinta
Keduanya adalah jalan perjuangan
Tapi berbeda pengorbanan
Tidak ada yang salah
Semuanya absah
Karena cinta adalah kebenaran
Bukan sesuatu yang harus dibuktikan
1.
1. 8. Seniman Kata
IBARAT KEINDAHAN
Jika ini perihal rasa
Yang dikeluhkan lidah sampai kehabisan kata-kata
Yang ditangisi hati sampai kehabisan air mata
Maka sulit untuk dirangkai dalam kata
Jika ini sebuah ibarat
Maka hal yang menurut ku sangat salah
Bila dianggap sebagai keindahan yang singkat
Tapi ini adalah hal singkat yang sangatlah indah
Jika ini perihal kita
Maka bagiku adalah sebuah cerita
Yang singkat tapi tak perlu ku sesali
Yang Indah dan harus ku syukuri
1. 9. Seniman Kata
MENGHALU
Saat kamu menutup mata mu
Saat itu juga penglihatan ku abu-abu
Lidah ku tiba-tiba kelu
Otak ku tiba-tiba membeku
Hati ku mulai mengacau
Saat aku ikut menutup mata ini
Hanya berharap ku temukan cahaya ku kembali
Lidah ku kembali berpuisi
Otak ku kembali berimajinasi
Dan hati ku kembali rapi
Saat mata ku kembali terbuka
Berharap ada kamu yang siap menyapa
Dengan mata berembun dan biasan cahayanya
Dengan lesung pipi hasil dari lengkungan yang sempurna
Lalu ku bacakan puisi
Sebuah ungkapan dari hati
Yang sedang berimajinasi
Walau serupa halusinasi.
1. 10. Seniman Kata
PETANG YANG HILANG
Hujan di sore itu
Tidak deras namun sangat membekas
Mampu menutupi kobangan di jalan itu
Tapi tidak dengan ketidakhadiran mu di hari itu
Hujan di sore itu
Tidak deras namun sangat membekas
Mampu meredupkan senja
Mampu mengusir temaram
Mampu menyembunyikan rembulan yang harusnya sabit
Padahal di senja itulah kamu titipkan indah mu
Di temaram itulah kamu titipkan cerita mu
Di rembulan itulah kamu titipkan senyum mu
Hujan di sore itu
Tidak deras namun sangat membekas
Tidak sampai menguyupkan namun mampu menyamarkan air mata
Tidak disertai gemuruh namun mampu menyamarkan isakan
Di hujan sore itu
Cukup hujan yang ku anggap salah
Cukup aku yang kembali kalah
Karena setelah hujannya reda
Kamu masih ku anggap yang teristimewa.
11. Seniman Kata
PENGEJAR KETENANGAN
Coba ku cari jawabannya
Di tangkapan lensa kamera
Di selembar cermin hias
Di pinggiran danau yang terhampar luas
Tapi tidak ada jawaban untuk pertanyaan itu
Yang aku dapati hanya sosok yang serupa aku
Yang seolah tampak nyata
Tapi sebenarnya maya
Coba ku cari jawabannya
Di pancaran gerhana raga
Di langit biru yang menyilau karena cahaya
Di balik pertemuan kelompok mata
Tapi tetap tidak ada jawaban
Yang aku dapati hanya hanya kegelapan
Yang seolah tampak baka
Tapi sebenarnya fana
Kemudian di dalam kelelahan
Di tengah keputusasaan
Di saat berhenti mencari
Aku dapatkan
Kemudian kembali mencari
Aku kehilangan
Bgus sekalih semua puisinya
BalasHapus