KUMPULAN PUISI MAHASISWA FARMASI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR 2023
1. KEKASIHKU
Karya : Kins
Dambaan asmara yang selalu kunanti
Hari-hariku selalu menjadi jeritan yang menggebu-gebu
Ketika sang surya mulai tenggelam
Saat itupun kerinduan kini hadir
Kekasihku yang kini jauh memakan waktu yang amatsingkat
Jikalau pada akhirnya akan selalu Bersama
Wahai kamu yang selalu kunanti
Seperti yang terjadi pada asmara drama
Semua orang akan menginginkannya
Wahai diriku yang malang
Kuharap cerita ini tidak akan cepat berakhir
2. AWAN
Karya : Indah Rezky Wahyuni
Langit biru yang selalu ceria
Menambah kesan manis di setiap harinya
Ribuan burung beterbangan menandakan
Dririnya Bahagia atas hadirmu
Awan
Dirimu terlalu tinggi untuk digapai
Dirimu terlalu jauh diatas sana
Hingga diriku hanya bisa
Memandangmu dari kejauhan
Awan
Warnamu mampu membidik setiap mata
Untuk melihatmu
Engkau selalu menampakkan keindahanmu
Sehingga orang orang jatuh cinta terhadapmu
Dan kuharap engkau tetap abadi diatas sana
3. SADAR DIRI
Karya : -
Telah banyak yang kita lalui
Saling mengenal satu sama lain
Aku mengenalmu
Begitu juga kamu
Saat mungkin kita dapatbersama
Langkah kaki ini terhenti sejenak
Mungkinkah?
Takdir yang begitu baik terhadapku
Atau aku yang terlalu berharap lebih
4. AKU MAU KAYA
Karya : Archel
Dari sekian banyak mahkluk hidup
Dari sekian banyak insan
Dari sekian banyak manusia
Salah satunya ialah aku
Aku si banyak keluh kesah kurang Syukur
Aku si banyak kurang cukup
Dan aku si banyak mau kurang berusaha
Hati membara
Pikiran tidak karuan
Kadang aku terlalu jauh tuhan
Hingga doa ku sering terlupa
Aku mau kaya
Kaya hati dan juga pikiran
Agar selain Syukur usaha juga bisa kuandalkan
Tuhan…
Tuhan, akum au kaya
Sekalipun kutau do’a itu meminta bukan memaksa
Kuharap kali ini
Semoga terwujud ya rabb
5. ANAK KECIL APPA
Karya : -
Appa…
Anak kecilmu kini sudah tumbuh dewasa
Bisakah ia sedikit mengadu?
Appa…
Menjadi dewasa ternyata tak semenyenangkan yang kukira
Ada banyak sakit dan tangis yang mesti diredamsendiri
Ada banyak mimpi yang mulai kehilangan suaranya di dalam hati
Ada banyak rasa takut yang menyelimuti di kala malam menghampiri
Appa….
Menjadi dewasa ternyata tak seindah yang kupikirkan
Manusia dating dan pergi silih bergantii
Kata’tolong’,’maaf’ dan ‘terima kasih’ sudahkehilangan arti
Kini kebohongan sudah menjadi tradisi
Appa…
Bisakah kau pinjami hatimu?
Agar kuat dan tegar kujalani dunia yang berat ini
Appa….
Bisakah aku berlari memelukmu saat dunia jahatpadauk?
Agar aku tak perlu lagi meredam sakit dan tangiskusendiri
Appa…
Bisakah aku bersandar dibahumu?
Agar bisa kuceritakan seperti apa hari yang sudahkulewati
Appa…
Bisakah kau ajari ku, bagaimana kau bisa tersenyumtulus?
Di saat kau tahu persis bagaiaman menjadi dewasalebih dariku
6. HARI KEMARIN
Karya : -
Sebelum termakan lupa, kulukis ia dalam kata.
Saat cahaya mentari menembus celah-celah daun.
Saat banyaknya manusia yang berkumpul.
Saat mereka cukup sibuk satu sama lain.
Saat pandanganku selalu tertuju pada jalan itu.
Saat aku melihatnya berbalik arah menjauh.
Saat aku melihatnya berjalan mendekat, tapi bukan kearahku.
Saat dirinya tepat di hadapanku, tapi itu jauh.
Saat aku beranjak pergi meninggalkan jalan itu.
Aku bisa melihatnya dengan lama, Berjalan pergidengan senyumku.
Terasa sesak….
Terasa sesaat….
Tampak warna jingga bak kilauan minyak.
Waktunya sudah tiba
Pada tempat
Cahaya mentari yang menembus celah-celah daun.
Pada manusia
Yang cukup sibuk satu sama lain
Pada dirinya.
Yang berbalik arah menjauh.
Pada aku
Yang tersenyum di jalan itu
Selamat tinggal-Ucapku
pada hari kemarin yang berlalu.
7. LANGIT
Karya : Yusrifal
Mentari
Bumi
Hari
Ini
Terbit
Kau hadir di ujung sabit
Mengurai rumit yang berbait-bait
Mengajak bangkit dari sulit yang pahit
Arunika
Kau hadir di Tengah duka
Mengobati luka-luka
Mengajak untuk saling terbuka
8. LANGIT 1
Karya : Yusrifal
Mentari
Bumi
Hari
Ini
Bersinar
Pada setangkai bunga mawar
Menyingkap racun yang tersamar
Menjelma sebagai Penawar
Hangat
Seperti sebuah peluk
Pada hati yang butuh istirahat
Menutupi sebuah rasa yang petik
9. LANGIT 2
Karya : Yusrifal
Mentari
Bumi
Hari
Ini
Terbenam
Segalanya tiba-tiba suram
Beberapa rasa redam dan terpendam
Tenggelam Bersama malam
Gulita
Akhir dari sebuah cerita
Tentang langit yang jatuh cinta
Pada Mentari yang menari ria
10. UNGU
Karya : Yusrifal
Ditengah jalan
Saat menuju puncak kenangan
Aku terjebak hujan
Yang menghapus jejak ingatan
Kian deras
Hujan menghantam tubuh
Sangat keras
Guruh bergemuruh membuat ku runtuh
Ditengah ketersesatan
Angin menampakkan dirinya
Menawarkan kehangatan
Tapi kau dating
Si ungu dengan payungnya
11. UNGU 2
Karya : Yusrifal
Di sisi malam yang kelabu
Aku melihat di sudut ada Si Ungu
Dia memang ungu Tapi malam itu,
Dia benar-benar ungu
Di balik kacamata tebalnya
Ada mata yang susah terpejam
Di balik tajam pikirannya
Ada mimpi yang jarang dating
Ungu seungu-ungunya
Sampai malam tak lagi kelabu
Sekarang hanya ada satu tanya
Bagaimana aku mengembalikan mimpinya?
12. LANGIT 3
Karya : Yusrifal
Mentari
Bumi
Hari
Ini
Gelap
Hilang Cahaya harap
Legan
Dingin berselimut temaran
Sunyi
Hilang lembaran mimpi
Hening
Tapi bising di dalam kering
13. LUKA DAN PENYEMBUHNYA
Karya : Indah
Luka....
Hadirmu sangat tidak di nanti
Kepergianmu pun tak di tangisi
Kau hanya sebuah luka yang sesak
Luka yang tak tahu kapan sembuhnya.
Luka...
Kedatanganmu sangat tiba-tiba
Namun engkau menetap dan tak kunjung pulih
Aku harus berbuat apa?
Agar luka itu segera membaik
Luka...
Apa yang membuatmu menetap di sini?
Mengapa engkau tak kunjung pergi juga
Apakah aku harus berdamai dengan engkau?
Agar engkau akan segera pergi
Luka
Kau hanya empat huruf tapi bisa membuatku sakit
Kau tidak lebih dari sebuah kata yang menyakitkan
Aku hanya ingin engkau lekas pulih dan membaik
Agar aku bisa tersenyum lagi
14. UNGU 3
Karya : Yusrifal
Sejak detak langkah kaki mu itu
Detak jantung hu serasa berhenti
Sejak kata-kata pamit muitu
Kata-kata ku juga ikut pergi
Sejak pesan terakhir mu itu
Pesan ku tak pernah lagi sampai
Sejak cerita terakhir muitu
Cerita ku harus terpaksa usai
Aku memang pantas ditinggal sendiri
Aku memang pantas tak dapat kosompatan lagi
Aku bahkan tak pantas untuk meminta lagi
Tapi kamu tak seharusnya pergi
15. BULAN
Karya : Indah
Rembulan malam yang indah
Ku renungkan hadirmu disini
Menatapmu jauh diatas sana
Berharap ku bisa menggenggam dirimu
Ku coba memetik rembulan.
Yang berkerlipan dengan kesombongan
Namun, naif dia menertawakan ku
Pertanda kasihku yang tak ternilaikan
Bulan
Bersinarlah dengan sangat
Ubahlah kegelapan menjadi sebuah hiasan
Langit tak berarti tanpa adanya keindahan malam
Bulan.......
Kau kembali berkala
Mengingatkan ku bahwa
Seseorang dan kenangannya ku simpan bersamamu
16. LANGIT 4
Karya : Yusrifal
Beberapa pinta
Memang sering diluar logika
Aku meminta Mentari untuk tidak menyilau mata
Bahkan berharap bernaung di bawahnya
Dengarkan maka akan terdengar jenaka
Renungkan maka akan kau dapati aku patah
17. TULUS
Karya : Indah
Hari itu hanyalah sunyi menggerus
Meralapi keramnya harap
Ku menangis seliap mengingalmu
Kupahal sakil ku sendiri
Berkhayal bahwa kau segera dalang
Namun nihil aka lak menemukanmu
Kembalilah...
Ku percaya tulusmu masih ada
Rindu ini bagai embun di pagi hari
Selalu selia menunggu hadirma
Dalam diam kucurahkan isi hali
Tentang cinla abadi yang lak ada akhirnya
Vi alam balin tersembunyi rasa cinta
Seindah binlang yang bersinar di angkasa
Hati pun berbisik merindu
Seperti angin yang berhembus dalam damai suka
18. UNGU 4
Karya : Yusrifal
Bersembunyi di balik cinta Berlinang bersama air mata
Membira dalam luka.
Menyatu dalam duka
Kau hilang karena khilaf ku
Kau kalah karena salah ku
Kau hancur karena ulah ku
Kau adalah sesal ku
Kau sakit karena luka ku
Kau menangis karena sedih hu
Kau mati karena pergi ku
Kau adalah rasa ku
Kau memanggilku dengan suora ku
Kau menceritakanku dengan kisah hu
Kau mencintaiku dongan cinta ku
Kau adalah diriku sendiri
19. ILANI 10
Karya : Ilani
Ibarat untaian nada
Lagu-lagu yang menyiratkan cinta
Niscaya tersaandung dalam hati
ILANI
Ibarat bentangan samudra
Laut-laut dalam yang penuh rahasia
Niscaya tersembunyi abadi sebagai misteri
ILANI
Ibarat susunan kata
Larik-larik indah penuh makna
Niscaya terbait dalam sebuah puisi
ILANI
Ibarat tautan cerita
Langkah-langkah tak berarah
Niscaya terusai pada titik sampai
ILANI
20. LANGIT 7
Karya : Yusrifal
Matahari
Bumi
Hari
Ini
Entah ini bait yang ke berapa
Aku telah merayu sampai pada tasbih terakhir
Aku tak tahu, bagaimana lagi aku harus memuja
Setiap kata manis ku bahkan masih saja
terdengar hambar
Doa ku telah sampai pada titik terjauk
Tapi belum juga mendapatkan amin mu
Sampai pada amin paling serius ku
Iman mu masih berselimut ragu
21. PUTIH
Karya : Yusrifal
Sebuah puisis
Bukan tentang Mentari ataupun ilani
Bukan tentang hijau, ungu ataupun abu-abu
Tapi ini tentang dirimu
Inilah yang kutakutkan dari sebuah hening
Terperciknya genang di dalam kening
Logika menjadi mati
Dan hati tak sadarkan diri
22. PUTIH
Karya : Yusrifal
Setiap sudut ruang itu kini telah basah
Dan untuk mengering, butuh waktu lagi
Tentang mu yang ku anggap telah punah
Mulai terlihat lagi
Dunia mungkin mengira
Semua akan terungkap setelah saling bicara
Tapi telah ku ungkapkan semuanya
Bahkan sebelum kamu memulai kata
23. PERTEMUAN PERTAMA
Karya : Miu Miao
Saat pertama bertemu
Aku laksana kanvas kosong.
Engkau beri goresan pertama
Memberi warna terindah
Untuk mengisi kanvas putih itu
Saat pertama bertemu
Aku tersesat di dalam gua yang gelap
Namun engkau menjadi lilin, yang rela terbakar habis
Demi menerangi gua gelap itu
Komentar
Posting Komentar