BAHAYA PENYAKIT DEGENERATIF MASA KINI

 


Hallo sobat CPers !

 Bagaimana kabarnya? Kali ini CP’log kembali lagi dengan tema "Bahaya Penyakit Degeneratif Masa Kini",,, Yuk simak informasinya!

Apa sih itu penyakit degeneratif?

Nah Sobat Cpers, jadi penyakit degeneratif itu adalah kondisi kesehatan di mana organ atau jaringan terkait keadaannya yang terus menurun seiring waktu. Penyakit ini terjadi karena adanya perubahan pada sel-sel tubuh yang akhirnya memengaruhi fungsi organ secara menyeluruh. Proses penuaan adalah penyebab penyakit degeneratif yang paling umum. Ya, semakin bertambah usia, maka fungsi jaringan dan organ tubuh pun akan semakin mengalami penurunan.

Itu sebabnya, orang lanjut usia (lansia) lebih mungkin dan lebih umum mengalami berbagai jenis penyakit degeneratif ketimbang dengan orang yang lebih muda.Meski begitu, penyakit ini juga bisa menyerang semua kalangan tanpa memandang usia. Beberapa faktor seperti gaya hidup, riwayat penyakit, dan genetik dapat memengaruhi seseorang untuk terkena penyakit ini.

Berikut beberapa jenis penyakit degeneratif yang umum dan perlu Sobat Cpers waspadai:

1. Penyakit Jantung


Melansir Healthfully, penyakit jantung bisa terjadi karena penyumbatan pembuluh darah sampai gangguan detak jantung.Penyakit jantung yang tidak mendapatkan penanganan medis tepat dapat berkembang menjadi gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.

2. Osteoporosis



Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yang membuat massa tulang menurun dari waktu ke waktu.Penyebab osteoporosis yang utama karena kurangnya asupan kalsium dan kekurangan hormon estrogen setelah wanita mengalami menopause.

3. Radang sendi



Dilansir dari Better Health, terdapat lebih dari 100 jenis penyakit radang sendi atau artritis.Penyakit ini dapat memengaruhi otot, tulang, dan sendi.Sejumlah penyakit radang sendi tidak dapat diobati. Namun, bisa dikelola dengan fisioterapi dan teknik manajemen diri.

4. Multiple sclerosis



Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat.Gejala penyakit ini sangat bervariasi dan tidak dapat diprediksi. Penyebab pasti multiple sclerosis tidak diketahui.Penyakit ini juga belum ada obatnya. Tapi, perawatan yang tepat dapat meringankan gejala dan memperlambat keparahan penyakit.

5. Penyakit parkinson

Penyakit parkinson menyerang satu dari 100 orang yang berusia di atas 60 tahun.Gejala penyakit parkinson di antaranya tremor, kaku, gerakan lambat dan lesu, sampai gangguan tidur. Penyebab pasti parkinson belum diketahui.Perawatan medis dengan terapi pengobatan, pembedahan, sampai olahraga bisa memperlambat penurunan kondisi karena masalah kesehatan ini.

6. Penyakit alzheimer

Menurut Mayo Clinic, penyakit alzheimer adalah kelainan yang membuat sel otak terus-menerus mengalami penurunan fungsi.Penyakit ini menjadi penyebab utama demensia yang kerap menyerang kalangan lansia.Penyakit alzheimer dapat membuat penderitanya mengalami gangguan berpikir dan berperilaku, sehingga penderitanya tidak bisa mandiri.

7. Kanker

Penyakit kanker terjadi saat ada pertumbuhan sel tidak normal yang merusak jaringan tubuh sehat. Penyebab kanker adalah mutasi gen. Penyakit ini rentan diderita orang dengan kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat, dan minim bergerak.Kanker juga bisa muncul karena paparan radiasi, infeksi virus, dan punya keluarga dengan riwayat penyakit kkanker

Apa sih Tanda & gejala penyakit degeneratif itu ?


Jadi Sobat Cpers harus tau nih, Lansia yang memiliki penyakit degeneratif menunjukkan gejala yang berbeda-beda loh, tergantung jenis penyakit yang menyerang, seperti :

Gejala penyakit kardiovakuler pada lansia

Lansia dengan penyakit jantung sangat umum mengalami gejala nyeri dada, sesak napas, pusing, denyut jantung tidak beraturan, pembengkakan pada bagian tubuh, dan pingsan.

Bagi lansia yang mengidap hipertensi biasanya tidak menunjukkan gejala. Kemungkinan sakit kepala, sesak napas, dan mimisan bisa saja terjadi jika hipertensi sudah bertambah parah. Stroke yang menyerang lansia menimbulkan gejala sakit kepala dan kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, dan tungkai sehingga membuat mereka kesulitan berbicara dan berjalan.

Gejala masalah endokrin pada lansia

Diabetes melitus yang menyerang lansia menyebabkan gejala terus-menerus haus, sering buang air kecil, kelelahan, pandangan kabur, dan mudah infeksi tapi sulit untuk sembuh dari luka.Maltnutrisi pada lansia menimbulkan gejala badan kurus atau kegemukan, nafsu makan buruk, sering mengalami sembelit, dan tubuh kelelahan sepanjang hari.

Gejala neoplasma (tumor) pada lansia

Gejala tumor jinak pada lansia sama dengan usia lain, seperti menimbulkan benjolan padat yang bisa terlihat oleh mata atau tidak jika terjadi di dalam tubuh. Pada kasus tumor ganas, ukurannya akan semakin membesar, bahkan bisa mengubah bentuk atau ukuran jaringan/organ di dekatnya. Selain itu, akan ada gejala lain yang menyertai seperti kelelahan, pembengkakan, perdarahan, perubahan kulit, dan gejala lainnya.

Gejala osteoporosis pada lansia

Gejala Osteoporosis yang menyerang lansia umumnya berupa nyeri punggung, postur tubuh membungkuk, tinggi badan berkurang, dan rentan mengalami patah tulang.

Gejala obesitas pada lansia

Gejala khas dari obesitas adalah berat badan yang berlebihan. Cara mengetahui indeks massa tubuh adalah menghitung berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter (kg/m2).

Penyebab penyakit degeneratif

Umumnya, penyebab penyakit jantung pada lansia adalah penumpukan plak pada pembuluh darah, sedangkan obesitas dan hipertensi sangat berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat.

Penyebab diabetes adalah sel-sel di otot dan hati yang resisten terhadap insulin, yakni hormon yang mengatur kadar gula darah. Sementara penyebab osteoporosis adalah melambatnya proses pembuatan tulang baru oleh tubuh sehingga membuat tubuh kehilangan massa tulang sehingga jadi mudah rapuh.

Diagnosis & pengobatan apa sih bisa lakukan ketika terkena penyakit degeneratif ?

Jadi, selain mengamati gejala, dokter mungkin akan merujuk lansia untuk melakukan serangkaian tes kesehatan. Jenis tes kesehatan yang akan dokter rekomendasikan, meliputi:

  • Tes diagnosis untuk penyakit kardiovaskuler pada lansia umumnya berupa tes pencitraan pada jantung dan pembuluh darah di otak, ekokardiogragi, elektrokardiogragi, dan cek tekanan darah.
  • Tes diagnosis untuk osteoporosis pada lansia adalah dengan mengukur kepadatan tulang menggunakan sinar X tingkat rendah. Dokter biasanya akan memeriksa area tulang pinggul dan tulang belakang.
  • Tes diagnosis untuk diabetes adalah tes gula darah yang biasanya meliputi tes gula darah puasa, tes toleransi gula darah, dan tes gula darah sewaktu.
  • Tumor jinak atau tumor ganas, tes diagnosis yang lansia harus jalani adalah tes pencitraan, tes darah dan tes biopsi.
  • Pada lansia yang obesitas atau kekurangan nutrisi, dokter akan melakukan diagnosis lewat pengukuran berat badan dan tes darah.

Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat untuk sobat CPers semua !! Sampai bertemu di CPLog edisi selanjutnya yaa✨

Berikut link kuesioner tingkat kepuasan CP'log edisi November  2022, Silahkan diisi setelah membaca yaa sobat CPers. 😊

https://forms.gle/d4FJBryWgF2xEXZ77



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUSTAKA IMAGINE

Tips Menjaga Pola Makan Meskipun Sibuk

Batas Wajar Konsumsi Gula Dalam Sehari